Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Batu Granit, Bahan Dasar Bangunan Sepanjang Zaman


Batu Granit adalah jenis bebatuan yang memiliki banyak kegunaan. Kata granit secara etimologi berasal dari bahasa latin Granum yang berarti butir padi. Secara terminologi, batu granit merupakan jenis batuan beku yang memiliki sifat asam. Batu granit terbentuk dari proses pembekuan magma yang berlangsung bertahap dan perlahan di dalam bumi. Karena terbentuk di dalam bumi, batu granit disebut dengan batu Plutonik. Pengertian ini adalah deskripsi umum mengenai batu granit.
Secara fisik, batu granit berwarna abu-abu, putih atau kombinasi keduanya. Terkadang batu ini juga muncul dengan warna jingga atau merah muda. Warna atau rona yang dihasilkan batu granit tersebut tergantung proses kimiawi yang dialaminya serta kandungan mineral yang ada di dalamnya. Batu granit umumnya berbentuk bundar dan jernih yang merupakan ciri khas batu Plutonik ini. Kita akan banyak menemukan batu ini di pinggir pantai, pinggir sungai atau dasar sungai. Tidak hanya di Indonesia, batu ini bisa ditemukan di seluruh belahan bumi di dunia. Elemen pembentuk batu granit ini adalah kwarsa, mika dan juga feldspar yang memberi kekuatan dan daya tahan lebih pada batu ini.

Selain lokasi-lokasi yang disebutkan di atas, batu granit terkadang di temukan di dataran rendah berbukit. Area lempeng tektonik merupakan lokasi umum penemuan batu granit dimana area ini mendukung proses kimiawi terbentuknya batu granit. Secara alami, batu granit ditemukan dalam ukuran yang besar, kokoh dan keras. Untuk kepentingan selanjutnya, batu granit dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dengan alat potong yang kuat. Inilah yang menjadi alasan batu granit dipakai untuk material bangunan. Batu ini memiliki kepadatan antara 2,65-2,75 g/cm. Jika ingin dilelehkan, kita bisa mengkondisikan batu ini dalam ruang dengan suhu yang sangat tinggi sekitar 1200-1270 derajat celcius.

Fakta umum mengenai batu granit


Jika dibandingkan dengan bebatuan lain, batu granit memiliki tiga karakter khusus. Pertama, dibentuk oleh mineral berukuran besar dan memiliki kepadatan atau kerapatan yang tinggi. Kedua, kuarsa dan feldspar adalah dua jenis mineral yang dominan ditemukan sebagai komposisi utama batu granit dan jarang atau bahkan tidak ada lagi jenis mineral lain yang menyusun batu ini. Kedua jenis mineral tersebut memberi efek terang pada bebatuan ini sedangkan efek gelap diperoleh dari mineral campuran lain yang kuantitasnya sedikit tetapi memiliki warna lebih tua seperti hornblenda amfibol hitam serta mika biotit hitam. Ketiga, seluruh jenis batu granit memiliki bentuk yang beku dan proses pembentukannya terjadi di dalam bumi (plutonik). Bukti ke-plutonik-an batu ini bisa dilihat dari tekstur porinya yang rapat dan kuat. Batuan yang memiliki bahan dasar yang sama dengan granit akan memerlukan waktu pembekuan atau sedimentasi yang lama pula. Untuk batu granit dengan corak yang kuat, ilmuwan menyebutnya dengan Granit Gneiss.

Ciri-ciri batu granit





Pakar Geologi atau ilmu bumi menyebut granit dengan sebutan granitoid. Sejatinya, granit yang asli hanyalah satu jenis dari puluhan atau bahkan ratusan jenis granitoid. Granitoid secara umum terdiri dari 20 hingga 60 persen komposisi kuarsa dan juga feldspar. Toko material mengidentifikasi granit dengan tiga ciri, yakni batu kuat dengan butiran mineral yang padat dan besar yang tersusun selama waktu pendinginan yang lama. Dibanding baja, batu granit lebih kuat, alasannya adalah adanya kuarsa dan juga feldspar yang merupakan komposisi utamanya. Banyak nisan yang memakai batu ini sebagai hiasan karena kilaunya. Kekuatan batu granit sangat baik untuk dijadikan bahan bangunan. Kilau yang menawan merupakan ciri utama batu ini. Granit juga baik untuk diletakkan baik di dalam maupun di luar ruangan sebab batu ini tahan cuaca panas maupun dingin, serta tahan asam.
Batuan beku pembentuk granit terbuat oleh magma. Sebelumnya, magma pembentuk granit harus menabrak bebatuan lain terlebih dahulu. Tabrakan itu terjadi kurang lebih 2 hingga 50 km di dalam permukaan bumi. Proses pembentukan batu granit memicu beragam pendapat. Pendapat-pendapat tersebut mengacu pada klasifikasi batu granit yang salah satunya dikategorikan berdasarkan area penemuan. Batu granit di kerak bumi dipercaya memiliki kualitas terbaik dan hampir mengkristal. Batu-batu tersebut muncul ke permukaan karena adanya proses abrasi atau pengikisan lapisan permukaan bumi. Darisini, sangat mungkin batu granit ditemukan di sekitaran samudra, pantai atau sungai.

Manfaat batu granit bagi kehidupan manusia


Batu granit telah ditemukan dan telah dimanfaatkan sejak dahulu utamanya untuk bahan bangunan. Sejarah mencatat bahwa pada abad kedua puluh enam SM, Piramida Merah telah dibangun dengan bahan dasarnya adalah batu granit. Sebagai campurannya, arsitektur Mesir zaman itu menambahkan batu gamping.

Pada tahun 2580 SM, Piramida Giza dibangun lengkap dengan Sarkofagus untuk menyimpan mayat para raja yang telah diawetkan. Diketahui bahwa Sarkofagus tersebut juga dibuat dari bahan dasar granit. Pada masa Amenemhat ketiga, para arsitektur kuno diminta membangun Piramida Hitam dengan bahan dasar granit khusus untuk puncaknya. Di Mesir, batu granit juga dipakai untuk membuat tiang, lapisan lantai, tembok, serta ambang pintu.

Di India, pada masa Rajaraja Chola 1 tepatnya abad kesebelas, kuil-kuil Hindu secara keseluruhan terbuat dari batu granit. Di Skotlandia, kota Aberdeen disebut dengan Kota Granit sebab sebagian besar fondasi bangunan di kota ini memakai batu granit.

Di masa sekarang, kegunaan granit juga dipakai sebagai batu nisan, tugu peringatan atau monumen serta bangunan. Ahli pahat menganggap batu granit adalah batu yang memiliki tantangan tinggi untuk memahatnya sebab kekuatan serta kepadatan yang dimiliki.

Perbedaan Batu granit dan marmer

 


Secara harga, batu granit lebih mahal daripada batu marmer. Asal muasalnya, granite terbuat dari sedimentasi mineral, sedangkan marmer dari pengkristalan kembali batu kapur. Corak pada granite berdasar muatan mineralnya, sedangkan corak pada marmer merupakan kotoran yang tercampur dalam proses kristalisasi batu kapur. Granite tidak mudah tergoses, tahan asam dan juga tahan panas, sedangkan marmer sebaliknya. Kilau granite susah hilang sedangkan kilau marmer mudah pudar. Granite baik dipakai untuk semua kondisi ruang sedangkan marmer hanya cocok untuk area formal. Dibandingkan dengan marmer, granite tidak memiliki daya serap air yang tinggi sebab mineral pembentuknya cukup padat dibandingkan dengan marmer. Granite juga lebih kuat dan tahan lama sehingga kita tidak perlu khawatir meletakkan barang-barang berat diatasnya, fakta ini tidak ditemukan pada penggunaan marmer.

Harga Granite per meter

 

Ada banyak jenis granite yang disediakan khususnya untuk cover lantai bangunan. Jenis tersebut meliputi: nero absolute, nero sanxie, nero India, nero Impala, black gold, blue pearl, emeral pearl, green pearl, imperial red, royal pink, pink porinho, hingga Nero China. Rentang harganya berkisar antara 1000.000 hingga 2.250.000 per meter. Harga terendah per meter untuk jenis Starwhite sedangkan harga tertinggi untuk jenis Green Pearl.